PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teori Kognitif
Pengertian teori adalah sebuah upaya
menjelaskan beberapa aspek proses.
Menurut
sebagian para ahli berpendapat bahwa teori belajar kognitivisme adalah tingkah
laku seseorang untuk mengenal atau memikirkan situasi tempat tingkah laku itu
terjadi. Pengertian lain tentang teori kognitif adalah teori-teori yang
menitikberatkan proses-proses sentral (misalnya : sikap, ide, harapan) untuk
menerangkan tingkah laku. Seorang guru diharuskan memiliki kompetensi bidang
kognitif. Artinya seorang guru harus memiliki kemampuan intelektual, seperti
penguasaan materi pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan
cara menilai siswa dan sebagainya.
B. Tokoh
dan Teori Kognitif
a. Teori
Kognitif Gestalt
Peletak
dasar teori gestalt adalah Merx Wertheimer (1880-1943), diikuti oleh Kurt
Koffka (1886-1941) yang berpendapat bahwa tingkat kejelasan dan keberartian
dari apa yang diamati dalam situasi belajar adalah lebih meningkatkan kemampuan
belajar seseorang.
b. Teori
Belajar Cognitive-field dari Lewin
Kurt
Lewin (1892-1947) mengembangkan suatu teori belajar kognitivfield dengan
menaruh perhatian kepada kepribadian psikologi sosial.
c. Teori
Belajar Kognitive Developmental dari Piaget
Dalam
teorinya Piaget memandang bahwa proses berpikir sebagai aktifitas gradual dari
fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak.
d. Jerome
Bruner dengan Discovery Learningnya
Dasar
ide J. Bruner ialah pendapat Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan
secara aktif di dalam proses belajar dikelas. Biarkan murid menemukan arti bagi
diri mereka sendiri dan memungkinkan mereka mempelajari konsep-konsep didalam
bahasa yang mereka mengerti.[1]
e. Teori
Belajar Piaget
Menurut
Piaget, setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya menurut tahap yang
teratur. Dan Piaget membagi tahapan perkembangan keampuan kognitif anak menjadi
empat tahap yang didasarkan usia anak tersebut.
1. Tahap
sensori motor (dari lahir sampai kurang lebih umur dua tahun)
2. Tahap
pra-operasional (kurang lebih umur dua tahun sampai tujuh tahun)
3. Tahap
operasi konkret (kurang lebih tujuh sampai sebelas tahun)
4. Tahap
operasi formal (kurang lebih umur sebelas tahun sampai lima belas tahun)
Teori kognitif lebih menekankan
bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang
dimiliki oleh orang lain. Oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori
behavioristik, yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang
diwujudkan dengan cara kemampuan merespons terhadap stimulus yang datang kepada
dirinya.
C. Perbedaan
Teori Kognitif dengan Teori Behaviorisme
1. Behaviorisme
berkaitan dengan pembiasaan (conditioning) yang klasik dan banyak mempelajari
proses belajar. Teori-teori kognitif di lain pihak lebih banyak mempelajari
pembentukan konsep, berpikir, dan membangun pengetahuan.
2. Behaviorisme
mempelajari perilaku-perilaku yang nampak mata, sedangkan teori-teori kognitif
membicarakan konsep mentalistik.
3. Analisis
Behaviorisme adalah tingkah laku, sedangkan analisis kognitif adalah
keseluruhan.
D. Istilah-istilah
Dasar dalam Teori Kognitif
a. Menurut
Scheerer (1954, hlm. 49) :
Kognisi adalah proses
sentral yang menghubungkan peristiwa-peristiwa di luar (external) dan di dalam
(internal) diri sendiri.
b. Menurut
Festinger (1957) :
Kognisi adalah
elemen-elemen kognitif atau hal-hal yang diketahui oleh seseorang tentang
dirinya sendiri, baik itu tentang tingkah lakunya maupun tentang keadaan
disekitarnya.
c. Menurut
Neisser (1967) :
Kognisi adalah proses
yang mengubah, mereduksi, memperinci, menyimpan, mengungkapkan dan memakai
setiap masukan (input) yang datang dari alat indera.
DAFTAR PUSTAKA
Nasrudin
Endin, 2010, Psikologi Manajemen,
Bandung: CV Pustaka Setia
Wirawan
Sarlito, 2000, Teori-teori Psikologi
Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
No comments:
Post a Comment